Selasa, 01 September 2015

perkembangan awal kehidupan masyarakat dalam berbagai daerah di Amerika Utara

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Dimana dengan adanya kita mempelajari tentang perkembangan awal kehidupan masyarakat dalam berbagai daerah di amerika utara kita dapat mengetahui bagai mana kehidupan orang-orang amerika pada waktu itu, siapa penemu dan penghuni pertama benua amerika. . 2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1. Penduduk asli orang amerika a. Kedatangan orang indian b. Kebudayaan maya, incha-aztec 2. Penemuan benua amerika a. Latar Belakang Kedatangan Orang Eropa Dan Daerah Yang Ditemukannya b. Penjelajahannya : Spanyol, Portugis, Perancis, dan Inggris BAB II PEMBAHASAN PERKEMBANGAN AWAL KEHIDUPAN MASYARAKAT DALAM BERBAGAI DAERAH DI AMERIKA UTARA 1. PENDUDUK ASLI AMERIKA a. Kedatangan Orang Indian Pada puncak zaman es antara tahun 34.000 sampai dengan 30.000 SM sebagian besar air bumi tertahan dalam lembaran-lembaran es yang maha luas akibatnya laut bering berada lebih rendah dari permukaannya sekarang dan sebuah daratan yang dikenal sebagai beringnia muncul antara asia dan amerika utara. Tundra lembah tanpa pepohonan yang diselimuti rumput dan perdu menarik minat hewan-hewan besar yang diburu manusia zaman itu untuk makanan mereka. Orang-orang pertama yang mencapai amerika utara hampir pasti melakuakannya tanpa menyadari bahwa mereka telah menyeberang kebenua baru. Mereka pada saat itu mengikuti binatang buruan. Mereka menyusuri pantai siberia dan kemudian melintasi daerah penyeberabangan. Orang menduga bahwa penduduk asli orang indian telah berimigrasi dari asia utara ke alaska dan dari sana keselatan kedaerah-daerah yang lebih panas. Bentuk badan orang-orang indian dengan rambutnya yang hitam, warna kulit tembaga, dan tulang pipi yang tinggi menimbulkan dugaan bahwa mereka berasal dari asia. Orang-orang kulit putih yang pertama kali menyaksikan pantai amerika adalah orang-orang nor dari skandavia yang dengan pakal-kapal dagangnya yang bulat, bertiang satu dengan berani mengarungi laut es utara dan tiba di greendland kira-kira pada tahun 985 M. Dari pulau yang luas ini kapal-kapal mereka mengarungi lautan lebih jauh lagi kearah barat, dan ada bukti bahwa pada tahun 1000. Leif Ericson dan yang lain-lain lagi benar-benar telah mendarat di yang sekarang dinamakan Amerika Serikat. Apapun yang telah di capai orang-orang nor, mereka tidak sanggup untuk mempertahankan tempat kediaman di dunia baru atau untuk meninggalkan bukit-bukit yang tertulis atau yang dapat di percayai tentang perjalanan mereka. Yang telah datang melihat, menerangkan dan membantu mengkolonialisasi hindia barat di dalam tahun 1490-1500 harus diberikan kehormatan dan membuka amerika. b. Kebudayaan Maya, Incha-Aztec a. Kebudayaan maya Suku Maya mendiami daerah Meksiko Selatan dan bagian-bagian Amerika Tengah lainnya. Pusat kebudayaannya terdapat di Semenanjung Yukatan. Kota paling awal berdirinya diperkirakan pada abad ke-3 di hutan Guatemala yang lebat dan yang terakhir diperkirakan dibangun pada abad ke-10 dan abad ke-11 pada sebuah dataran di Yukatan bagian Utara. Kota-kota ini merupakan peninggalan orang-orang Maya yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi dengan catatan arsitektur paling beraneka ragam dan paling maju. Kebudayaan suku Maya ini berkembang dari abad ke-1 S M sampai mulainya penggalan Masehi. Kebudayaan Maya berpusat pada kehidupan agraris. Mereka menanam jagung, merica dan buah-buahan. Mereka memelihara kalkun dan anjing serta menangkap ikan di sepanjang pantai. Mereka juga memintal kapas dan menjualnya ke tempat lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa orang-orang Maya melakukan kegiatan perdagangan selain bertani. Mereka membawa barang dagangannya langsung pada pembeli yang jaraknya sangat jauh di Amerika Tengah. Bangsa Maya kuno membangun sebuah monumen dan mendirikan kota batu megah untuk para dewa. Sedikitnya ada 80 situs penting peninggalan orang-orang Maya bertebaran di Amerika Tengah. Beberapa situs kuil bertinggi lebih dari 60 meter. Kebudayaan Maya berkembang dengan subur terutama di Guatemala dan Yukatan. Walau demikian, kebudayaan itu dipengaruhi kuatnya kebudayaan Teotihuakan dari Meksiko bagian tengah. Sebagai salah satu kota terbesar di dunia, kota Teotihuakan pada masa puncaknya dihuni oleh sekitar 100.000 penduduk yang tinggal di dalam Adobe atau rumah-rumah dari bata mentah dan memuja dewa di piramid besar dari batu yang sampai kini masih banyak ditemukan di dekat kota Meksiko. Dari abad ke-4 sampai abad ke-8 pengaruhnya menyebar di Amerika Tengah. Para arsitek serta tukang mencontoh pola bangunan dan pola hiasannya. Bahkan setelah Toetihuakan jatuh ke tangan orang-orang yang belum beradab pada tahun 700, wibawanya masih tetap hidup. Sebagian besar bangunan yang berjumlah lebih dari 200 di Kaminaluyu sebagai tempat peninggalan purbakala suku bangsa Maya di pinggir batar daya kota Guatemala yang dibangun pada masa itu. Yang terbesar di antaranya adalah batu berbentuk piramid yang tingginya lebih dari 26 meter dengan dua ruang makam di dalamnya. Tubuh raja diletakkan di atas panggung kayu di pusat salah satu ruang makam. Mayat ini dikitari tubuh-tubuh lain yang diduga jenazah orang-orang yang dikurbankan untuk mengawal rajanya menempuh perjalanan ke dunia lain. Di dalam ruangan ini juga ditemukan hiasan dari batu-batu berharga, tulang dan kulit kerang, serta berang pecah belah yang menunjukan kekayaan kebudayaan tersebut. Reruntuhan Uaxactun adalah peninggalan di daerah Maya bagian tengah yang umurnya lebih muda. Salah satu bangunan yang berupa pelataran bekas kaki kuil berbentuk piramid bertangga terpancang dengan tampak muka berhias. Bangunan ini didirikan sekitar tahun 250 Masehi. Peninggalan semacam ini ditemukan ini juga di daerah Maya bagian utara. Pada jaman Klasik, tahun 300-500, kebudayaan suku bangsa Maya di daerah tengah mengalami puncak kejayaan. Arsitekturnya berkembang dengan adanya peningkatan mutu bangunan. Salah satu cirinya adalah dikembangkannya bangunan batu yang sebagian besar merupakan bangunan suci seperti kuil atau biara. Kuil di Tikal yang tingginya mencapai sekitar 888 meter adalah kuil tertinggi. Biara dalam kebudayaan Maya kadang-kadang mencakup area yang sangat luas sehingga menyerupai kota, lebih cocok disebut tempat pusat upacara keagamaan dilangsungkan. Namun antara tahun 800 sampai 950, pusat kegamaan tersebut satu-persatu dilupakan dan ditinggalkan orang. Bangsa Maya mengalami keruntuhan karena penaklukan pasukan Hernando Cortez pada tahun 1521. b. Kebudayaan incha-aztec Inca merupakan sebuah kelompok klan yang mula-mula mendiami daerah Peru. Menurut legenda, asal-usul suku bangsa Inca berawal dari sekelompok anak dewa matahari, yang berasal dari sebuah gua di sebelah tenggara kota Cuzco. Bangsa Inca telah mendiami daerah Cuzco sejak kira-kira tahun 1200. tetapi sejak penaklukan oleh kekuasaan Panchacuti dalam tahun 1438, bangsa Inca mulai memperluas wilayahnya dengan menaklukan daerah-daerah sekitarnya. Akhirnya mereka membentuk suatu wilayah kekuasaan besar dan luas yang membentang dari Quito di Utara sampai Chile bagian tengah. Bahasa Inca menyebut wilayah kekuasaannya Tabuantisuyu, artinya daerah yang meliputi empat wilayah. Nama itu menunjukan bahwa seluruh wilayah kekuasaan bangsa Inca terbagi menjadi menjadi empat geografis, yang dibagi menjadi lebih dari 80 propinsi. Penguasa tertinggi berada di tangan seorang pemimpin yang dianggap sebagai wakil dewa matahari. Kebudayaan Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika Serikat terutama Peru. Bukti-bukti arkeologis mengenai keberadaan kebudayaan Inca, yang berasal dari fase Killke (1200-1380), ditemukan di daerah sekitar Cuzco di dataran tinggi Peru bagian selatan. Berdasarkan hasil evakuasi terhadap sistus-situs di daerah tersebut diperoleh gambaran bahwa Inca ketika itu hanyalah merupakan suatu wilayah yang kecil saja. Seperti halnya suku bangsa lainnya Amerika, bangsa Inca memiliki watak militer sehingga perluasan wilayah Imperium dilakukan dengan cara peperangan. Sejak kekuasaan dipegang oleh Pachacuti yang memerintah tahun 1438 1471, Inca memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukan daerah-daerah sekitarnya. Selama pemerintahan Topa Inca sebagai pengganti Pachacuti, wilayah kekuasaan Inca diperluas dengan manklukan daerah-daerah Pantai Peru bagian selatan, Bolivia Selatan., Argebtina barat laut, dan Chile. Pengganti Topa Inca adalah Huayna Capac yang memerintah dari tahun 1493 sampai tahun 1525 M. setelah meniggalnya Huayna Capac, terjadi perebutan kekuasaan antara Huascar dan Attahualpa. Bangsa Inca memiliki mata pencaharian dari kehidupan agraris atau pertanian. Sejak tahun 6001000 Masehi, bangsa Inca telah berkembang dalam bidang pertanian. Mereka membuat sistem terasering untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah, mereka menggunakan bajak yang terbuat dari perunggu. Tanaman yang bayak ditanam oleh masyarakat Inca adalah kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, dan kentang. Hasil pertanian ini digunakan untuk mmenuhi konsumsi petani, juga untuk makan tentara dalam jumlah besar, golongan birokrasi dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas dari bangsa Inca adalah Chica yaitu semacam bir yang terbuat dari jagung. Bangsa Inca adalah bangsa yang bersifat nasional. Penggunaan bahasa nasional dipaksanakan oleh raja kepada penduduknya. Pada masa Topa Inca, bahasa Quechua ditetapkan sebagai lingua franca di seluruh wilayah Tahuanntinsuyu. Bangsa Inca memiliki organisasi masyarakat yang teratur. Sebagai unit dasar atau paling bawah dari organisasi masyarakat Inca adalah ayllu, yaitu keluarga yang bersifat endogama berdasar garis keturunan laki-laki. Kelompok ayllu yang bersal dari satu wilayah kemudian membentuk kelompok lebih besar yang disebut saya. Tiap-tiap wilayah (propinsi) biasanya terdiri atas dua atau tiga wilayah administratif (waman). Kekuasaan tertinggi pemerintah Inca terdiri ada ditangan seorang kaisar yang menyatakan dirinya sebagai keturunan dewa matahari Inti. Oleh karena itu gelar yang dipakai penguasai Inca dalah Intip Cori (yang bererti Putra Dewa Matahari). Di bawahnya adalah pejabat yang disebut apo sebagai penguasa tiap-tiap wilayah bagian (4 wilayah). Di bawah apo ada tokrikoq yang menjadi penguasa tiap propinsi. Bangsa Inca memiliki ilmu pengetahuan yang maju dan berkembang. Walaupun ilmu pengetahuan yang berkembang di Inca tidak dapat mengungguli perkembangan ilmu pengatahuan di Aztec dan Maya. Dalam bidang Matematika dan Astronomi bangsa Inca tidak dapat mengungguli kemajuan di Aztec dan Maya. Bangsa Inca memiliki perkembangan yang pesat dalam bidang kesenian, terutama seni bangun. Seperti dalam pembuatan tekstil dan keramik, pembangunan benteng-benteng pertahanan, dan jalan-jalan raya yang lebar. Kemajuan bidang seni ini tidak dapat dipisahkan dari kemmapuan pemerintah mengatur masyarakat. Dalam bidang sosial, raja sangat menarruh perhatian dalam hal perkawinan. Laki-laki atau perempuan yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan diplilihkan orang lain lain sebagai pendampingnya. Kemudian mereka dikawinkan dalam upacara umum. Dalam bidang religi, bangsa Inca mempercayai dewa matahari. Raja-raja mereka dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal-usul keturunan dengan dewa matahari. Dewa matahari ternyata sangat besar pengaruhnya dalam masyarakat Inca dan bahkan pada masyarakat Inca terdapat suatu kepercayaan bahwa dewa Matahari itulah yang menurunkan keluarga raja Inca. Oleh karena itu, setiap raja yang sedang memerintah dipandang sama dengan dewa matahari. Tidak diketahui dengan pasti, apakah bangsa Inca juga melakukan upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec. Di samping memuja dewa matahari, masyarakat Inca juga melakukan pemujaan terhadap roh para leluhurnya. Pemujaan itu dilakukan dengan suatu upacara yang luar biasa besarnya. Di Kuzko mereka menyimpan mummi dalam bungkusan kain, konon mummi itu adalah para Raja yang memerintah pada zaman Manko Kapak (Inca yang pertama). Mummi tersebut ditempatkan pada sebuah rumah yang megah, seperti istana, sekakan-akan mereka masih hidup secara bergantian dikeluarkan untuk menyaksikan upacara. Anggota keluarga raja yang kurang penting, para bangsawan tinggi dan rakyat yang mampu mengawetkan jenazah keluarganya. Kepercayaan terhadap dewa di Inca tidak memainkan peranan yang meliputi seluruh kehidupan namun kerajaan Inca mempunyai lembaga agama yang mantap sebagai bagian dari pemerintah dan berada di bawah pemerintahan. Perkembangan kebudayaan Inca yang begitu tinggi ini akhirnya mengalami kehancuran. Bangsa Inca mengalami keruntuhan karena penaklukan pasukan Francisco Pizzaro tahun 1533. Suku bangsa Nahua, yang terakhir tiba di tanah tinggi Meksiko, mewarisi rumpun budaya yang luas di daerah tersebut. Salah satu diantara suku itu adalah Mexica-Aztec atau Aztec. Pada mulanya bangsa Aztec merupakan suku yang pertama kali berjuang di daerah pinggiran wilayah tersebut. Selama pengembaraan mereka sebagai kelompok luar-garis, bangsa Aztec kadang-kadang mengalami kemerosotan sampai berpakaian dedaunan dan makan serangga. Pada sekitar tahun 1325 Masehi bangsa Aztec sampai ditempat yang sekarang menjadi kota Meksiko. Waktu itu tempat tersebut merupakan gususan danau paya dan pulau kecil. Di sebuah pulau di danau Tecoco, bangsa Aztec memperoleh semacam wangsit karena telah meihat seekor elang dengan seekor ular dimulutnya, yang sedang bertengger pada pada sebatang kaktus. Karena menganggap hal tersebut sbeagi pertanda gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Distulah mereka membangun kota Tenochtitlan. Mereka memperluas kota tersebut dengan membuat rakit-rakit yang terbuat dari anyaman ranting dan rotan yang uruk tanah dan tanaman. Di daerah danau ini mereka mengembangkan pertanian yang bersifat primitif. Kota Tenocthitlan yang didirikan oleh bangsa Aztec kemudian berkembang menjadi pusat kegiatan ritual. Bangunan pemujaan berbentuk piramid banyak didirikan. Bangsa Aztec adalah bangsa yang gemar berperang, bagi mereka perang merupakan bagian dari budaya sendiri dan bagian dari sistem kepercayaan. Bangsa Aztec menyembah banyak dewa atau politheisme. Mereka menyembah dewa matahari yaitu Huitzilochti. Mereka mempercayai bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara, agar terus beredar pada orbitnya dan berputar terbit dan tenggelam. Untuk itu diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka meyakini bahwa pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahari tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan diatas altar dipuncak piramid dengan cara mengambil jantung korban untuk pendeta. Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara masal dengan cara membunuh banyak orang. Pada puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochittlan merupakan pusat upacara berdarah yang semakin menjadi-menjadi. Berbagai jamuan sakramental dan ritus-ritus lainnya, menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian. Bagi bangsa Aztec, darah manusia merupakan bagian upacara untuk mencegah kehancuran dunia, yang menurut mereka ditandai oleh lenyapnya matahari. Upacara kurban bagi bangsa Aztec bukanlah hal yang mengerikan, begitu pula bagi calon korban. Menurut kepercayaan mereka, kematian ditangan para pendeta merupakan suatu kehormatan. Korban itu dipersembahkan kepada dewa-dewa dengan cara membelah dada dan mengambil hatinya, agar tidak marah dan lapar dan mendatangkan bencana alam. Kepercayaan ini mempengaruhi pendangan orang Aztec. Sejak masa kanak-kanak mereka telah dilatih untuk siap dijadikan kurban ritual bila mereka tertewan dalam peperangan. Mati sebagai kurban upacara bagi mereka berarti ikut menyumbangkan hati dan darah untuk dipersembahkan kepada dewa matahari, dan dengan demikian ikut memperkuat matahari dalam peperangan sehari-hari melawan gelap (malam) sehingga mereka menjadi bagian penting dari matahari. Bangsa Aztec memiliki seni bangun atau arsitektur yang amat tinggi. Ketika bangsa Spanyol datang ke kota Tenocl (Mexico City) mereka menyaksikan kemajuan bangsa ini. Di sini terdapat bangunan-bangunan seperti aquadec atau bangunan lain, tempat jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar, serta kanal yang melewati kota serta jembatan diatasnya. Bangunan-bangunan tersebut menggunakan teknologi tinggi menurut jamannya. Di pusat kota dibangun kuil-kuil besar sebagai persembahan kepada dewa matahari. Tinggi bangunan tersebut 30 meter, terdiri atas tiga tingkat, yang masing-masing tingkat memiliki 120 anak tangga. Di bangunnya jalan-jalan dan kanal-kanal yang lebar adalah untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang dagangan. Dalam kegitan perdagangan tersebut mereka memperjualbelikan bebek, ayam, kalkun, kelinci, dan rusa. Arsitektur bangsa Aztec tergolong sederhana, lebih mementingkan fungsi daripada keindahan lahiriah. Di pegunungan, rumah orang Aztec terbuat dari batu bata yang dijemur, mirip batako yang kita kenal di Indonesia. Di dataran rendah, rumah mereka berdinding ranting-ranting atau batang padi yang diplester dengan tanah liat dan beratapkan alang-alang. Sebagi tambahan pada tempat tinggal utama, umumnya mereka mempunyai bangunan lain seperti tempat penyimpanan dan tempat seluruh keluarga mandi uap. Orang Aztec yang kaya memiliki rumah dari batako atau batu yang dibangun mengelilingi suatu Patio, yaitu ruang luas yang terbuka di tengah rumah. Kuil Aztec dan bangunan lain dengan dekorasi patung merupkan salah satu karya terindah di Amerika. Tetapi hanya sedikit peninggalan karya arsitektur Aztec yang masih dapat ditemukan. Orang Spanyol, yang beragama kristen, telah memusnahkan kuil-kuil dan segala peninggalan keagamaan orang Aztec. Mereka bahkan telah menghancurkan kota lama Tenochitlan. Hasil pertanian yang diolah di ladang-ladang pertanian adalah alpukat, kacang merah dan jagung, mereka juga membuat kerajinan dari emas dan perak untuk perhiasan. Dari kegiatan dagang dan jenis barang dagangannya yang diperjualbelikan dan sarana penunjang yang dibangunnya para ahli menyimpulkan bahawa bangsa Aztec memiliki tingkat kebudayaan dan peradaban yang tinggi. Peradaban ini runtuh karena penaklukan oleh bangsa Spanyol di bawah pimpinan Hernando Cortez pada tahun 1521. 2. PENEMUAN BENUA AMERIKA a. Latar Belakang Kedatangan Orang Eropa Dan Daerah Yang Ditemukannya Orang-orang eropa yang pertama yang tiba di amerika utara setidaknya yang pertama bisa dibuktikan kehadirannya adalah kaum norse ( orang norwegia ). Mereka berlayar kebarat dari greenland, dimana si merah erik mendirikan sebuah pemukiman sekitar tahun 985. Pada tahun 1001 putranya leif diperkirakan menjelajah kepantai timur laut di kawasan yang sekarang menjadi kanada dan tinggal sekurangnya 1 musim dingin disana. Pada tahun 1497 hanya lima tahun setelah christopher colombus mendarata di karambia dalam upaya pencarian jalan keasia lewat barat. Seorang pelaut penesia bernama john cabot tiba di newfoundland dengan mengembangkan tugas dari raja inggris. Kendati nyaris dilupakan pelayaran cabot kemudian dijadikan alasan inggris untuk mengklaim amerika utara. Pelayaran ini juga membuka jalan kekawasan penangkapan ikan dimana para nelayan dari eropa terutama orang portugis berdatangan secara teratur. Colombus tentu saja tidak pernah melihat bumi amerika serikat, namun penjelajahan pertama kebenua amerika dilakukan dari koloni-koloni spanyol yang ikut ia dirikan. Ekspedisi pertama yang dilakukan pada tahun 1513 oleh sekelompok lelaki dibawah pimpinan juan ponce de leon mendarat di pantai florida. Dengan penaklukan mexiko pada tahun 1522 spanyol semakin mengukuhkan posisinya di belahan bumi barat, penemuan-penemuan berikutnya semakin menambah pengetahuan eropa tentang benua yang kini dinamai amerika- berdasarkan nama AMERIGO VESPUCCI, orang itali yang menulis laporan yang sangat terkenal dari pelayarannya kedunia baru. Pada tahun 1529 peta yang bisa diandalkan mengenai garis pantai atlantik dari labradon ke Tierra Del Fuego telah selesai digambar, kendati baru lebih dari satu abad kemudian harapan untuk menemukan jalan tembus barat menuju asia sepenuhnya diabaikan. b. Penjelajahannya : Spanyol, Portugis, Perancis, dan Inggris Diantara tokoh-tokoh yang terpenting diawal penjelajahan bangsa spanyol adalah Hernando De Soto, seorang conquistador (penakluk) kawakan yang bermitra dengan Francisco Pizzaro selama penaklukan peru. Setelah meninggalkan Havana pada tahun 1539, ekspedisi De Soto mendarat di florida dan menjelajah ke Amerika Serikat tenggara sampai sejauh sungai Mississippi dalam pencaharian harta karun. Orang spanyol lainnya, Francisco Coronado, memulai dari mexico pada tahun 1540 untuk mencari tujuh kota Cibola yang menurut mitos berlimpah emas. Penjelajahan coronado membawanya sampai ke Grand Canyon dan Kansas, namun gagal menemukan emas atau harta karun yang didambakan anak buahnya. Orang spanyol merangsek maju dari arah selatan, kawasan sebelah utara yang sekarang menjadi Amerika Serikat lambat-laun mulai terbuka lewat perjalanan-perjalanan yang dilakukan para penjelajah seperti Giovannida Verrazano. Lelaki asal Florentina ini berlayar untuk kepentingan Prancis, ia mendarat di North Carolina pada tahun 1524, lantas melanjutkan pelayaran keutara di sepanjang Pantai Atlantik hingga ketempat yang sekarang menjadi pelabuhan New York. Sepuluh tahun kemudian, pelaut prancis, Jacquees Cartier, berlayar dengan harapan besar – sama seperti orang-orang Eropa sebelumnya – untuk menemukan jalan tembus ke Asia. Ekspedisi Cartier di sepanjang Sungai St. Lawrence meletakkan dasar untuk klaim Prancis di Amerika Utara, yang berlangsung sampai tahun 1763. Setelah keruntuhan koloni pertama mereka, Quebec, pada tahun 1540-an, kaum Huhuenot (beragama Protestan) dari Prancis mencoba untuk bermukim di pantai utara Florida dua dekade kemudian. Pihak Spanyol memandang Prancis sebagai sebuah ancaman terhadap jalur perdagangan mereka di sepanjang Sungai Teluk (Great Stream) sehingga mereka menghancurkan koloni itu pada tahun 1565. Pemimpin pasukan Spanyol Pedro Menendez segera membangun kota baru yang dinamai St. Agustine yang tidak terlalu jauh dari tempat itu. Inilah hunian tetap Eropa pertama di tempat yang kelak menjadi Amerika Serikat. Dalam tempo singkat, negara-negara bahari baru termasuk Inggris muncul dan mulai ambil bagian di dunia baru. Salah satu penyebabnya adalah keberhasilan Francis Drake merampas kapal-kapal pembawa harta Spanyol. Pada tahun 1578, Humpherey Gilbert, penulis risalah tentang pencarian Terusan Barat-Laut, mendapatkan hak paten dari Ratu Elizabeth untuk menjajah “tanah yang masih dihuni bangsa barbar dan biadab” didunia baru yang belum dikuasai negeri Eropa lainya. Ketika ia hilang dilaut, saudara tirinya, Walter Raleigh, mengambil alih misi tersebut. Pada tahun 1585, Releigh mendirikan koloni inggris yang pertama di Amerika Utara, di pulau Roanoke di lepas pantai North Carolina. Tempat itu kemudian terbengkalai dan upaya kedua dua tahun berikutnya juga mengalami kegagalan. Butuh waktu 20 tahun sebelum Inggris mencobanya lagi. Kali ini adalah Jamestown pada tahun 1607. Koloni yang dibangun ini sukses dan Amerika Utara pun mulai memasuki era baru. BAB III PENUTUP 1. KESIMPULAN Orang asli amerika telah berimigrasi dari Asia Utara ke alaska dan keselatan daerah-daerah hitam.kira-kira 20.000 tahun di zaman es yang terakhir , Amerika utara di hubungkan dengan asia di selat bering. Dan orang-orang kulit putih yang pertama kali menyaksikan pantai amerika adalah orang-orang nor yang berasal dari skandavia. 2. SARAN Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui perkembangan awal kehidupan masyarakat dalam berbagai daerah di amerika utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar